Home » » Pengantar Ilmu Komunikasi

Pengantar Ilmu Komunikasi

Sony Fiffandi | Rabu, Juni 24, 2009 | 0 komentar, Kritik atau Saran
Pengantar Ilmu Komunikasi

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media terrtentu untuk menghasilkan efek /tujuan dengan mengharapkan feedback atau umpan balik

Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan sebagai perangkat pendukung yang sangat foundamental sepertihalnya kebutuhan akan Nafas.
Komunikasi terjadi karena faktor pendukung a.l:
1. Untuk mempertahankanb kelangsungan hidup
2. Untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
Komponen-komponen komunikasi 
a. Komunikator/Penyampai pesan/Sumber/Source 
Semua proses komunikasi berasal dari sumber, yang dapat berupa 
• Perorangan , jika dalam komunikasi individual atau antar perorangan, atau seorang dengan beberapa orang 
• Suatu lembaga atau organisasi, atau orang yang dilembagakan (komunikasi dengan media massa) 
Komunikator yang baik :
1. Paham
2. Mengetahui Peran
3. Punya daya tarik (Attractive) : Komunikator memiliki daya tarik untuk memikat komunikan ( pendengar )
4. Punya wawasan Luas
5. Kredibilitas (credibility) : Seperangkat konsep tentang kelebihan – kelebihan yang dimiliki oleh sumber ( komunikator )untuk diketahui oleh khalayak ( orang banyak )
6. Mengenali Diri
Mengenali diri kita dapat melihat Uraian Jauhari Windows dan Weaver
Johari Window ( 4 JENDELA)
( oleh : Luft dan Harrington Irham )
1. Open Area
Sifat atau karakter yang diketahui oleh diri sendiri dan orang lain, baik kekurangan maupun kelebihannya.
2. Blind Area
Sifat atau karakter yang tidak diketahui oleh diri sendiri namun diketahui oleh orang lain, baik kekurangan maupun kelebihannya.
Solusi:  Harus menerima saran dan kritikan
  Mau mengikuti aturan atau norma
3. Hidden Area
Sifat atau karakter yang tersembunyi.
 Over disclose : Apa yang seharusnya tidak perlu disampaikan ( disembunyikan ) malah disampaikan
 Under disclose : Apa yang seharusnya perlu disampaikan ( diungkapkan ) malah tidak disampaikan ( dirahasiakan ).
4. Unknown Area
Sifat atau karakter yang tidak diketahui baik oleh diri sendiri maupun oleh orang lain.

Solusi utama :
 Memperluas Open Area untuk bisa tahu diri dan mengetahui kapasitas diri sehingga timbul rasa Emphaty ( Emphaty : Sikap bisa menyesuaikan diri dengan kondisi orang lain atau sering disebut beradaptasi )
Contoh rasa emphaty : Saat orang dewasa Berbicara dengan seorang anak kecil mereka jongkok untuk menyesuaikan tinggi rendahnya pandangan terhadap lawan bicaranya.

WEAVER (Kenali diri)
 Self awarness : Sadari posisi. ( Siapa Anda, dimana Anda? Dll)
 Self Acceptance : Menerima kondisi yang dimiliki ( melalui kompetisi )
 Selft Actualization : Mengembangkan diri setelah menyadari posisi dan menerima
  Kondisi diri
 Self Disclose : Mengenali kepribadian yang Tertutup
b. Pesan/Message 
Unsur pesan meliputi semua materi atau isi yang dikomunikasikan antara pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi, baik yang disampaikan secara verbal maupun non verbal., baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui media massa misalnya) 
Pesan dapat berupa: 
• Pesan verbal, misalnya: bahasa/kata-kata lisan atau tertulis 
• Pesan non verbal, misalnya: isyarat, gambar, warna 
• Pesan paralinguistik, misalnya: kualitas suara, tekanan suara(tinggi rendah nada bicara), kecepatan suara, vokalisasi 
c. Saluran/Media/Channel 
Unsur saluran merupakan sarana tempat pesan yang disampaikan sehingga bisa diterima dan dimaknai oleh komunikan. 
Misalnya: media massa (surat kabar, majalah, televisi, radio dll.) telepon, surat, 
d. Komunikan/Penerima pesan/Receiver 
Unsur penerima merupakan sasaran dari komunikasi, bisa terdiri dari seseorang atau beberapa orang atau suatu lembaga/organisasi 
e. Tujuan/Destination/Efect 
Efek merupakan hasil dari suatu kegiatan komunikasi, merupakan tujuan dari peserta-peserta di dalam proses komunikasi 
f. Umpan Balik/Feedback 
Feedback merupakan tanggapan atas pesan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator 
g. Gangguan/Noise 
Gangguan tak terncana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat pesan yang diterima komunikan berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. 
Misalnya: perkuliahan yang terganggu akibat ada pesawat terbang yang melintas rendah di atas kelas 

Tujuan utama komunikasi
adalah untuk membangun / menciptakan pemahamam atau pengertian bersama. Saling memahami atau mengerti bukan berarti harus menyetujui tetapi mungkin dengan komunikasi terjadi suatu perubahan sikap, pendapat, perilaku ataupun perubahan secara sosial: 
a. Perubahan sikap (attitude change) 
→ Seorang komunikan setelah menerima pesan kemudian sikapnya berubah, baik postif maupun negatif. Dalam berbagai situasi kita berusaha mempengaruhi sikap orang lain dan berusaha agar orang lain bersikap positif sesuai keinginan kita.  

b. Perubahan pendapat (opinion change) 
→Dalam komunikasi berusaha menciptakan pemahaman. Pemahaman, ialah kemampuan memahami pesan secara cermat sebagaimana dimaksudkan oleh komunikator. Setelah memahami apa yang dimaksud komunikator maka akan tercipta pendapat yang berbeda-beda bagi komunikan.  
Contoh: Berita yang disampaikan oleh surat kabar. Informasi dapat diterima khalayak dalam waktu bersamaan, namun opini/pendapat yang muncul tiap individu berbeda-beda.  
 
c. Perubahan perilaku (behavior change) 
→Komunikasi bertujuan untuk mengubah perilaku maupun tindakan seseorang.
Contoh: Kampanye kesehatan misalnya mengenai merokok menyebabkan gangguan kesehatan. Setelah mengikuti kampanye tersebut seorang perokok misalnya kemudian berusaha mengurangi/berhenti merokok. 
 
d. Perubahan sosial (social change)  
→ Membangun dan memelihara ikatan hubungan dengan orang lain sehingga menjadi hubungan yang makin baik. Dalam proses komunikasi yang efektif secara tidak sengaja meningkatkan kadar hubungan interpersonal. Contoh: Di perkantoran, seringkali terjadi komunikasi dilakukan bukan untuk menyampaikan informasi atau mempengaruhi sikap semata, tetapi kadang-kadang terdapat maksud implisit di sebaliknya, yakni untuk membina hubungan baik. 


Manfaat penting komunikasi 
a. Menyampaikan informasi (to inform) 
→ Memberitahukan/menerangkan informasi atau hal-hal yang belum diketahui seseorang maupun publik terhadap apa yang terjadi kepada seseorang ataupun publik, sehingga informasi-informasi yang diberikan dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Misalnya: Media massa, melaporkan hal-hal luar biasa ataupun berita-berita aktual kepada publik/audiens sehingga publik menjadi mengetahui dan mengerti akan berita tersebut.  

b. Mendidik (to educate) 
→ Memberikan pendidikan dan pengetahuan yang bermanfaat baik secara formal, non formal maupun informal sehingga mendorong pembentukan watak dan pendidikan keterampilan serta kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan Misalnya: Seorang guru yang mengajarkan ilmu pengetahuan kepada murid-muridnya 
 
c. Membujuk (to persuade)  
→ Membujuk, mempengaruhi atau membentuk suatu opini seseorang maupun publik, meyakinkan tentang informasi-informasi yang diberikannya sehingga benar-benar mengetahui situasi yang terjadi di lingkungannnya Misalnya: Iklan TV yang mengiklankan produk , dengan gaya persuasinya membujuk atau mempengaruhi pemirsanya untuk menggunakan produk tersebut 
 
d. Menghibur (to entertaint) 
→ Memberikan hiburan atau kesenangan, sehingga seseorang maupun publik memperoleh selingan dari kejenuhan yang dialaminya karena takanan-tekanan baik dalam pekerjaan, pergaulan dan lainlain yang dialami dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya: Musik, Komedi, Tari, Olah Raga 
 
Hambatan komunikasi: 
o Perbedaan persepsi dan kepentingan → bahasa, tk pendidikan 
o Ada persaingan nilai 
o Kepentingan itu diikuti oleh mekanisme pasar 
o Kekerasan kata-kata ex. agar akrab dengan menggunakan kata-kata berbagai macam binatang untuk memanggil seseorang → mestinya tidak dugunakan/diterpkan di semua situasi jadi hanya pada kalangan tertentu 
o Perbedaan budaya 

 1. Hambatan dari Proses Komunikasi 
 Hambatan dari pengirim pesan,
Misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional sehingga mempengaruhi motivasi, yaitu mendorong seseorang untuk bertindak sesuai dengan keinginan, kebutuham atau kepentingan. Banyak pihak yang bermaksud untuk membantu program rekonstruksi. Namun, tidak semua pihak tersebut tanpa maksud dan tujuan tertentu. Ada kepentingan yang berbeda-beda dalam keterlibatan banyak pihak di dalam proses ini. Banyak ‘bendera’ yang dikibarkan dalam membantu proses ini, ada yang berasal dari partai, lembaga non profit/LSM baik dari dalam maupun luar negeri, golongan agama dan lain-lain. Misalnya: keterlibatan dalam proses rekontsruksi karena ingin mendapat dukungan dalam proses pemilihan kepala daerah. 
 Hambatan dalam penyandian/symbol.
Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit. 
 Hambatan media,
adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan. Pada situasi pasca gempa tersebut jaringan listrik dan telekomunikasi terputus sehingga untuk menyampaikan dan menyalurkan pesan baik dari para korban kepada pemerintah/tim rekonstruksi maupun sebaliknya. 
 Hambatan dalam bahasa sandi. 
Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima 
 Hambatan dari penerima pesan,
Misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima / mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.  
 Hambatan dalam memberikan balikan / umpan balik / feed back.
Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya. 

2. Hambatan Fisik 
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: 
a) Gangguan kesehatan karena banyak masyarakat menjadi korban baik luka berat maupun ringan akibat tertimpa reruntuhan serta kondisi mereka yang masih berada di tenda-tenda darurat sehingga keadaan fisik mereka tidak terjamin,
b) Sehubungan dengan teputusnya jaringan listrik dan telekomunikasi pasca gempa di beberapa wilayah di DIY-Jateng menyebabkan komunikasi terganggu  

3. Hambatan Semantik. 
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima, dengan kata lain bahasa yang digunakan berbeda.  

4. Hambatan Psikologis  
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi. Dalam musibah ini komunikan masih trauma dengan musibah yang menimpa mereka. Bencana yang yang telah mengambil keluarga dan harta benda mereka menimbulkan dampa traumatik yang sangat tinggi sehingga pada saat diajak untuk berkomunikasi menjadi ‘tidak nyambung’ bahkan ketidakmampuan mereka dalam menghadapi bencana ini menimbulkan stress yang berkepanjangan. Faktor psikis komunikan ini yang membuat proses rekonstruksi menjadi sulit. Selain itu faktor Prasangka: merupakan penilaian yang sejak awal sudah tertanam dalam diri komunikan terhadap komunikator. Biasanya prasangka ini terlalu besar dan negatif, sehingga menjadi hambatan paling berat dalam komunikasi. Dalam keadaan membutuhkan akan bantuan baik berupa tenda, obat-obatan dan lain sebagainya, korban gempa terkadang mempunyai prasangka yang negatif terhadap pihak-pihak yang akan membantu karena adanya orang-orang yang tidak mereka kenal masuk ke wilayah mereka. Sehingga muncul dalam pikiran mereka untuk berhati-berhati terlebih dahulu terhadap orang-orang asing/dari luar daerahnya. 
Misalnya: pada saat situasi pasca gempa ini banyak terjadi tindak pencurian, perampokan dan lain-lain yang mersahkan masyarakat. Banyak orang yang tidak merkea kenal keluar masuk daerah merekea tanpa alasan jelas. Untuk itu masyarakat menjadi berhati-hati. 

Bentuk-bentuk komunikasi dan hambatan komunikasi 
  1. Bentuk-bentuk komunikasi: 
a. Komunikasi Persona
 Komunikasi Intrapersona: proses komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang 
Contoh: Seseorang sedang duduk menyendiri merenungi nasibnya, secara fisik ia diam saja seperti tidak melakukan komunikasi, tetapi di dalam dirinya berlangsung proses komunikasi dengan dirinya sendiri.  
 Komunikasi Antarpersona: proses komunikasi yang berlangsung antara individu satu dengan individu lain. 
Contoh: Seseorang bertemu dengan teman lama kemudian saling bertukar cerita, berbagai.
b. Komunikasi Kelompok: proses komunikasi yang berlangsung pada suatu kelompok manusia. 
 Komunikasi Kelompok Kecil: proses komunikasi yang berlangsung dan dimungkinkan terjadi dialogis 
Contoh: ceramah, diskusi panel, simposium, forum, seminar, kuliah 
 Komunikasi Kelompok Besar: proses komunikasi yang berlangsung dan tidak dimungkinkan terjadi dialogis 
Contoh: kampanye, rapat raksasa, demonstrasi mahasiswa.
c. Komunikasi Massa: jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.

Contoh: pers (surat kabar, tabloid, dll.), radio, televisi, film.


PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI
Deddy Mulyana, Ph.D membuat istilah baru yaitu prinsip-prinsip komunikasi. Terdapat 12 prinsip komunikasi yang dikatakan sebagai penjabaran lebih jauh dari definisi dan hakekat komunikasi yaitu :

Prinsip 1 : Komunikasi adalah suatu proses simbolik
Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak berakhir pada suatu titik, tetapi terus berkelanjutan.
Prinsip 2 : Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang tersebut sudah terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah (komunikasi non verbal) seseorang dapat dimaknai oleh orang lain menjadi suatu stimulus.
Prinsip 3 : Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan
Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi tersebut kita bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak yang melakukan proses komunikasi. Percakapan diantara dua orang sahabat dan antara dosen dan mahasiswa di kelas berbeda memiliki dimesi isi yang berbeda.
Prinsip 4 : Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan
Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai dari tingkat kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak direncanakan (apa saja yang akan dikatakan atau apa saja yang akan dilakukan secara rinci dan detail), sampai pada tindakan komunikasi yang betul-betul disengaja (pihak komunikan mengharapkan respon dan berharap tujuannya tercapai)
Prinsip 5 : Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu
Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu berlangsung.
Prinsip 6 : Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi.
Tidak dapat dibayangkan jika orang melakukan tindakan komunikasi di luar norma yang berlaku di masyarakat. Jika kita tersenyum maka kita dapat memprediksi bahwa pihak penerima akan membalas dengan senyuman, jika kita menyapa seseorang maka orang tersebut akan membalas sapaan kita. Prediksi seperti itu akan membuat seseorang menjadi tenang dalam melakukan proses komunikasi.
Prinsip 7 : Komunikasi itu bersifat sistemik
Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Bagaimana seseorang berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa hal internal tersebut. Sisi internal seperti lingkungan keluarga dan lingkungan dimana dia bersosialisasi mempengaruhi bagaimana dia melakukan tindakan komunikasi.
Prinsip 8 : Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi
Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan yang sama, maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang sama untuk saling dikomunikasikan. Kedua pihak mempunyai makna yang sama terhadap simbol-simbol yang saling dipertukarkan.
Prinsip 9 : Komunikasi bersifat nonsekuensial
Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah. Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti.
Prinsip 10 : Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional
Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima informasi diantara pihak-pihak yang melakukan komunikasi.
Prinsip 11 : Komunikasi bersifat irreversible
Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat ditarik kembali, jika seseorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang begitu saja pada diri orang lain tersebut.
Prinsip 12 : Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah
Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah.
Share this article :

0 komentar, Kritik atau Saran:

Posting Komentar

Masukkan pesan saran kesan Anda

Recent Post

My FacebookFansPage N70 and Symbian S60v2



 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. | sonyfiffandi | No One Master No One Newbie - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger